√ Kutipan Buku Novel Tere Liye Part 4 - Sasnesia

Kutipan Buku Novel Tere Liye Part 4

arti nama tere liye



31. Sebagian berubah karena terpaksa. Sebagian lagi berubah setelah membayar mahal dengan banyak kesedihan. Sebagian lagi berubah setelah penuh penyesalan dan air mata.

Maka orang-orang yang beruntung adalah yang berubah dengan belajar dari pengalaman orang lain. Dari bacaan, nasihat, mengamati. Sebelum terlanjur.

32. Teman yang baik, yang tidak sekedar menjadi teman, ada di saat susah, tapi juga saling mengingatkan dalam kebaikan, berani meluruskan jika kita melakukan khilaf adalah salah satu harta paling berharga.

Jika kita tidak memilikinya, maka mulailah dengan menjadi teman seperti itu kesiapa saja, maka semoga mekanisme ini kan bekerja dengan mengagumkan.

33. Setiap orang memiliki perjalanan perasaan yang khas. Ada yang berliku-liku, ada yang lurus, ada yang menanjak, ada yang turun. Tidak bisa disamakan satu sama lain. Dan setiap perjalanan perasaan itu tentu saja spesial.

Yang sama adalah: aturan-aturan yang mengikatnya ; norma-norma masyarakat yang mengaturnya; dan tentu saja kaidah-kaidah agama yang menjadi tuntunannya. Sama. Jangan dilanggar, jangan ditabrak. Maka kisah perasaan kita akan selalu istimewa untuk dikenang atau diceritakan.

34. Jangan bersedih hati meski keran rezeki kita kecil. Yang penting halal.
Jangan berkecil hati meski nilai-nilai kita seadanya. yang penting jujur dan tidak mencotek.
Jangan merasa minder meski pekerjaan kita tidak keren di mata banyak orang. Yang penting tidak menyuap masuknya.

35. Kalau menangis bisa menyelesaikan masalah, maka urusan di dunia gampang. Sayangnya tidak, menangis bahkan bisa menambah masalah, setidaknya bikin mata merah, bengkak, sembab.

Silakan menangis, secukupnya, seperlunya. Lantas hapus air matanya, mulai menyusun rencana, mulai berubah, Hidup harus dilalui dengan gagah bukan merangkak.

36. Benarlah. Jika kita sedang bersedih, jika kita sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalan seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadiaan yang lebih menyakitkan dibandingkan kita.

Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir.

37. Kalau orang lain tidak mencintai kita, tidak mengapa. Setidaknya kita bisa mencintai diri sendiri, melakukan yang terbaik bagi diri sendiri.

Kalau orang lain tidak menyukai kita, juga tidak mengapa. Setidaknya kita bisa menyayangi diri sendiri, menjaga diri sendiri dari hal-hal merusak.

Cinta dan kasih sayang orang lain boleh jadi penting, kadang juga tidak sama sekali. Tapi mencintai dan menyayangi diri sendiri situasinya selalu penting.

38. Jangan habiskan waktu memikirkan seseorang yang boleh jadi tidak pernah memikirkan kita.

39. Salah satu kenapa orang-orang itu terlambat sekali mengubah hidup dirinya adalah: dia menolak menerima fakta kebenaran, dia menolak menerima fakta masalah tentang dirinya. Jadi setiap kali ada yang mengingatkan, hanya ditanggapi dengan tidak, tidak, tidak, itu bukan saya.

Jangankan melakukan evaluasi, intropeksi, bercermin tiap hari, dia justru tumbuh dengan segala argumen.

40. Kita lakukan, orang-orang tetap ngoceh. Tidak kita lakukan, orang-orang juga tetap ngoceh. Kita pilih A, orang tetap berisik. Kita pilih B, C, dsb, orang-orang juga tetap berisik. Apapun yang kita putuskan, Orang-orang tetap saja demikian.

Jadi, biarkan saja orang-orang sibuk dengan masalah mereka sendiri. Kita memilih melesat maju, produktif dan tahu persis apa yang kita pilih dan lakukan adalah hal baik. Besok lusa akan terlihat siapa yang ada di mana, siapa yang tertinggal di situ-situ saja.


Tere Liye
© Sasnesia. All rights reserved. Blog by Sasnesia